17. Pengembangan Organisasi Nasional
Pengertian
Pengembangan Organisasi
Pengembangan
Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas
keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan
perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
Alasan
akan pentingnya pengembangan Organisasi :
1. Perubahan
adalah pertanda kehidupan
2. Perubahan
memberikan harapan
3. Pengembangan
merupakan tanggapan atas perubahan
4. Pengembangan
merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal baru
PEMBAHASAN
Semua
organisasi harus berubah karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal
maupun eksternal. Walaupun perubahan yang terjadi lebih pada lingkungan, namun
pada umumnya menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan
organisasi-organisasi bisa melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih
sedikit. Organisasi-organisasi bisa merubah tujuan dan strategi-strategi,
teknologi, desain pekerjaan, struktur, proses-proses, dan orang.
Perubahan-perubahan
pada orang senantiasa mendampingi perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang
lain. Proses perubahan pada umumnya mencakup sikap dan perilaku saat ini yang
siknifikan. perubahan-perubahannya dan akhirnya kepemilikan sikap dan perilaku
yang baru.
Sejumlah
isu-isu kunci dan problem harus dihadapi selama dalam proses perubahan umum.
Pertama adalah, diagnosis yang akurat mengenai situasi dan kondisi saat ini.
Pertama adalah, diagnosis yang akurat mengenai situasi dan kondisi saat ini.
Kedua
adalah, penolakan yang ditimbulkan oleh adanya perubahan.
Ketiga
adalah, isu pelaksanaan evaluasi yang memadai dari usaha perubahan yang
sukses.
sukses.
Diagnosis
masalah adalah menganalisa sebab akibat dari masalah dan menghimpun berbagai
alternatif pemecahan masalah untuk selanjutnya di lakukan pemilihan solusi
terbaik untuk penyelesaian masalah.
A. Masalah
Di Tingkat Individu.
1. Sikap
Sikap
merupakan pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan maupun tidak tentang
suatu obyek atau peristiwa. Seseorang dapat mempunyai ribuan sikap, tetapi
perilaku organissi hanya memfokuskan diri pada sikap yang berkaitan dengan
pekerjaan yang meliputi kepuasan kerja, keterlibatan kerja dan komitmen
organisasi (Stephen P Robins, 2002:35).
Berdasar
diagnosis penulis di lokasi kajian yang menjadi masalah adalah kepuasan kerja
terutama dalam hal kesejahteraan dan promosi jabatan.
2. Kepribadian
Kepribadian
merupakan bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan diperlihatkan seseorang
dalam bereaksi dan berintegrasi dengan orang lain (Stephen P. Robins, 2001:50).
Kepribadian
individu dalam organisasi berbeda-beda begitu pula pekerjaannya, beberapa upaya
telah dilakukan untuk menyesuaikan kepribadian yang tepat untuk pekerjaan yang
tepat. Di organisasi kajian tidak penulis temukan masalah serius dalam hal
kepribadian ini.
3. Persepsi
Persepsi
adalah suatu proses di mana individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan
kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan, dengan kata lain
individu yang berbeda dapaat melihat hal yang sama tetapi memahaminya secara
berbeda (Stephen P Robins, 2002:46).
Perbedaan
persepsi sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain karakteristik
individu, faktor situasional, kebutuhan, perasaan dan emosi serta atribusi
(Gibson, Ivancevich, Donelly, 1996:140). Dalam konsep yang ideal
bagaimana diupayakan persepsi individu yang sama atau minimal sama, karena
perbedaan yang tajam akan berakibat buruk yaitu ketika individu mempunyai
pemahaman yang berbeda terhadap suatu pekerjaan atau situasi organisasi yang
seharusnya/realitas. Akibat terburuk dari distorsi persepsi adalah menurunnya
produktivitas dengan diwarnai oleh kemangkiran bahkan keluarnya individu dari
organisasi.
Di
lokasi kajian ditemukan adanya masalah persepsi, di mana ada anggota organisasi
yang kurang/tidak memahami suatu kebijakan sehingga terkadang ditemukan
pola tindakan yang berbeda.
4. Pembelajaran
Proses
belajar bagi individu merupakan proses yang tiada henti dan berlangsung
selamanya, oleh karena itu definisi belajar yang lebih akurat adalah segala
perubahan perilaku yang relatif permanen dan terjadi sebagai hasil dari
pengalaman. Perilaku yang diikuti oleh suatu konsekuensi yang menguntungkan
cenderung diulangi; perilaku yang diikuti oleh konsekuensi-konsekuensi yang
tidak menguntungkan cenderung untuk tidak diulangi. Konsekuensi dalam
terminologi ini, mengarah kepada segala sesuatu yang dianggap orang
menguntungkan (misalnya uang, pujian, promosi, senyuman).
Di
lokasi kajian penulis tidak menemukan masalah dibidang ini karena mereka
cenderung dapat melakukan proses pembelajaran dengan baik ditandai dengan
minimalnya pengulangan terhadap kesalahan dan sebagainya.
5. Motivasi
Motivasi
merupakan suatu kekuatan yang mendorong untuk melakukan sesuatu dan
menentukan kemampuan mengarahkan perilaku. bertindak (Gibson, Ivancevich,
Donelly, 1996:185). Motivasi yang tinggi akan menyebabkan dorongan untuk
bekerja keras dalam melakukan aktivitas sehingga mereka bekerja dengan
sungguh-sungguh begitu pula sebaliknya dengan motivasi yang rendah mereka akan
malas bekerja sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak optimal.
Di
lokasi kajian ditemukan motivasi yang rendah dari anggota organisasi terlihat
dari perilaku mereka yang kurang responsif terhadap pelaksanaan pekerjaan dan
mereka cenderung untuk tidak disiplin.
B. Masalah
Di Tingkat Kelompok
1. Komunikasi
Komunikasi
harus mencakup pentransferan makna dan pemahaman makna (Stephen P. Robins,
2001:50). Konsep idela dari proses komuniaksi ini adalah komunikasi yang
efektif, yaitu pesan yang disampaikan komunikator dimengerti oleh komunikan
ditandai dengan respon sesuai dengan yang diinginkan.
Di
lokasi kajian banyak ditemukan distorsi-distorsi komunikasi dengan banyaknya
saluran komunikasi yang tersumbat dan tidak sampainya pesan pada tingkatan
paling bawah.
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan. Pengaruh
tersebut dapat berasal dari otoritas legal artinya ia memimpin karena suatu
jabatan yang dimilikinya dan pengakuan atas kapasitas dan kualitasnya dari
anggota organisasi.
3. Konflik
Banyak
orang beranggapan bahwa konflik berkaitan dengan kinerja kelompok dan
organisasi yang rendah, asumsi ini seringkali salah. Konflik dapat konstruktif
atau destruktif terhadap fungsi dari suatu kelompok atau unit. Jika konflik itu
terlalu kecil atau terlalu besar, kinerja akan terhalang. Tingkat optimal
merupakan suatu keadaan dimana terdapat cukup konflik untuk mencegah stagnasi,
merangsang kreatifitas, melepaskan ketegangan, dan memulai bibit perubahan,
namun tak terlalu banyak sehingga dapat mengacaukan.
Di
lokasi kajian ditemukan konflik yang cenderung destruktif, hal tersebut biasa
terjadi ketika ada pergantian pimpinan dengan proses pemilihan. Secara logis
akan timbul kelompok yang kecewa di mana jago mereka tidak terpilih.
Karakteristik Pengembangan Organisasi
Karakteristik
organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu badan/institusi terhadap
kondisi yang ada diluar institusi itu maupun didalam institusi itu sendiri,
artinya dalam dunia bisnisnya selalu fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya
dari luar perusahaan itu tapi juga orang-orang di dalam perusahaan yang
merupakan aset perusahaan itu sendiri. (Maksudnya Masih jarang sebuah institusi
itu menganggap karyawannya berpotensi untuk jadi aset dan akhirnya kurang
mendapat perhatian dari perusahan itu sendiri), jadi semua mengarah kepada mutu
yg ditentukan oleh 2 hal seperti yg tertulis sebelumnya.
Karakteristik Organisasi yang efektif adalah :
- Concern terhadap SDM dan memperlakukan SDM sebagai Aset yang berharga
- Program Training dan Pengembangan terbuka seluas-luasnya
- Program kompensasi terlaksana dengan baik
- Tingkat perputaran SDM rendah
- Top manajemen mempunyai komitmen dan mendukung terhadap perkembangan SDM
- Semua Team turut berpartisipasi dalam membuat kebijakan organisasi
Secara umum karakteristik pengembangan organisasi :
1) Keputusan yang penuh pertimbangan maksudnya adalah suatu hasil yang diperoleh berdasarkan strategi yang telah direncanakan dalam rangka mewujudkan perubahan organisasional yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2) Diterapkan pada semua sub-sistem manusia baik individu, kelompok, dan organisasi maksudnya adalah menerapkan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
3) Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi maksudnya adalah menerima segala bentuk campur tangan misalnya dalam bentuk pendapat, baik dari anggota yang termasuk dalam sebuah organisasi atau berbagai pihak dari luar organisasi.
4) Kolaborasi maksudnya adalah kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
5) Teori sebagai alat analisis maksudnya adalah menggunakan pengertian yang disebutkan secara tertulis lalu diterapkan sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan dari suatu pengembangan organisasi.
6) Mengutamakan potensi manusia maksudnya adalah mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
7) Interaksi dan Interpendensi maksudnya adalah menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
8) Pendekatan Ilmiah maksudnya adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Karakteristik Organisasi yang efektif adalah :
- Concern terhadap SDM dan memperlakukan SDM sebagai Aset yang berharga
- Program Training dan Pengembangan terbuka seluas-luasnya
- Program kompensasi terlaksana dengan baik
- Tingkat perputaran SDM rendah
- Top manajemen mempunyai komitmen dan mendukung terhadap perkembangan SDM
- Semua Team turut berpartisipasi dalam membuat kebijakan organisasi
Secara umum karakteristik pengembangan organisasi :
1) Keputusan yang penuh pertimbangan maksudnya adalah suatu hasil yang diperoleh berdasarkan strategi yang telah direncanakan dalam rangka mewujudkan perubahan organisasional yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2) Diterapkan pada semua sub-sistem manusia baik individu, kelompok, dan organisasi maksudnya adalah menerapkan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
3) Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi maksudnya adalah menerima segala bentuk campur tangan misalnya dalam bentuk pendapat, baik dari anggota yang termasuk dalam sebuah organisasi atau berbagai pihak dari luar organisasi.
4) Kolaborasi maksudnya adalah kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
5) Teori sebagai alat analisis maksudnya adalah menggunakan pengertian yang disebutkan secara tertulis lalu diterapkan sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan dari suatu pengembangan organisasi.
6) Mengutamakan potensi manusia maksudnya adalah mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
7) Interaksi dan Interpendensi maksudnya adalah menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
8) Pendekatan Ilmiah maksudnya adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Pemahaman mengenai apa dan bagaimana sebuah
organisasi, tidak serta merta dapat mengena dengan mempelajari berbagai teori
organisasi kini. Seperti struktur organisasi divisi, matrik, job
description dan perancangan organisasi. Teori-teori yang mencerminkan
organisasi klasik, yang perbegangan pada salah satu prinsip spare of control. Yang
perlu dipahami dan ditekankan terlebih dahulu adalah mengenai substansi dan
dasar filosif mengenai apa itu organisasi dan seperti apa kerjanya. Dan yang
perlu dimengerti juga adalah bagaimana sebaiknya cara berpikir orang-orang di
dalam organisasi itu bekerja. Bukan hanya pemahaman organisasi secara sistemik.
Karena pada dasarnya sistem di sebuah organisasi adalah buah hasil karya cara
berpikir dan tindakan orang-orang di dalamnya.
Sebuah organisasi pada hakekatnya dibangun oleh
sekumpulan orang-orang dengan tujuan bersama, bukan tujuan yang sama.
Organisasi, seperti dikatakan Mintzberg merupakan sekumpulan otoritas dan
fungsi-fungsi. Disebut juga dengan changes of commands.Diilustrasikan
dengan perumpamaan organisasi adalah sebuah kano atau perahu yang sedang
dilombakan. Sebuah kano dan orang-orang di dalamnya adalah tak lain diibaratkan
organisasi. Dengan tujuan bersama; menang perlombaan. Koordinasi antara tangan
kiri-kanan pada orang-orang di dalam kano atau atlet, adalah sesuatu yang krusial.
Diperlukan harmonisasi untuk mencapai kemenangan. Dan harmonisasi itu dicapai
melalui suara genderang. Suara genderang merupakan sebuah komando bersama.
Dengan suara genderang pula tercipta distribution of power dan balancing
of power. Begitu pula dengan jenis perahu yang lebih besar. Misalnya
kapal Titanic yang tenggelam dan ditengarai bahwa itu
merupakan hasil keteledoran sedetik oleh seorang awak kapal yang bertugas
mengamati adanya gunung es. Kapal Titanic sudah tidak
dikomandani oleh penabuh genderang, karena begitu besarnya kapal dan banyaknya
orang. Sudah ada kapten kapal dan segala piranti teknologi canggih sebagai
garis komando kapal. Sehingga jika terjadi suatu tanda kerusakan alat, maka
garis komando akan berjalan sebagaimana mestinya. Seorang awak kapal yang
mengetahui hal tersebut akan menyampaikannya kepada pimpinannya, dan seterusnya
hingga sampai ke telinga Kapten kapal. Ada informasi yang memang harus cepat
disampaikan, tetapi ada pula informasi yang juga tidak perlu diketahu sampai
Kapten kapal karena bisa diselesaikan sendiri. Begitulah pengibaratan sebuah
organisasi. Diisi dengan berbagai macam orang dengan kondisi yang
bermacam-macam, dan rantai komando yang beragam pula. Katakanlah di sebuah
perusahaan manufaktur, maka yang menjadi koordinasi atau penabuh genderang
adalahschedulling atau penjadwalan. Semua lini harus mematuhi
jadwal yang telah dibuat.
Dalam organisasi (baik organisasi perusahaan maupun
nonperusahaan) yang dipentingkan ketika pertama kali berdiri adalah arahannya.
Mau kemana orang-orang yang di dalam organisasi itu. Dengan kata lain apa
tujuannya. Jika dalam horizon waktu yang lebih lama, apa visinya. Jadi, bukan
penekanan pada organisasi seperti apa yang akan dibangun pertama kali.
Menarik sekali konsep yang dikemukakan oleh seorang
Jerman H. J. Warnecke. Dia adalah pengarang buku dalam jenis Automation
Production Management. Diterbitkan pada tahun 1993 oleh penerbit
Springer-Verlag (Berlin, New York). Judulnya adalah The Fractal
Company; a revolution in corporate culture.Buku yang terbilang langka di
Indonesia ini salah satunya membahasa mengenai organisasi. Dituliskan di buku
tersebut bahwa sebuah organisasi dapat dianalogikan tersusun atas
partikel-partikel tertentu yang menpunyai wujud yang sama dengan organisasi
yang bersangkutan. Misalnya dalam sebuah organisasi Lab Kampus, maka asisten
sebagai penyusun terkecil Lab sudah bisa dikatakan mencerminkan seperti apa
Lab. Asisten sudah bisa menjadi cerminan seperti apa Lab tersebut dan mau
kemana arahannya.
Tren ke masa depan di dalam pengelolaan organisasi
salah satunya adalah adanya konsep Leanorganisasi. Jika memasuki
era milenium banyak sekali konsep lean di dunia manufaktur,
maka sekarang sudah banyak juga yang membahas mengenai konsep lean
organization. Dasar filosofisnya hampir sama dengan lean
manufacturing. Yakni mengacu pada efisiensi dan efektivitas
pengelolaan organisasian. Hemat dan cermat. Katakanlah tingkat koordinasi dalam
sebuah organisasi yang memerlukan banyak middle management, maka
jika sekiranya malah membebani informasi yang akan disampaikan ke atas,
posisi middle management dapat dihapus perlahan.
Konsep lain yang menjadi ideologi organisasi di masa
depan adalah organisasi virtual. Tantangan dunia di masa depan mengarah ke hal
tersebut. Yakni dunia maya yang penuh komunitas industri (cyberspace
industrial community). Virtual tidak sama dengan fatamorgana. Jika virtual
adalah sesuatu yang tidak berbentuk (Organisasi tidak berbentuk / OTB) dan
menghasilkan sebuah kegunaan. Sedangkan fatamorgana adalah sesuatu yang tidak
berbentuk tetapi tidak nyata. Salah satu contoh yang sudah ada dalam konsep
organisasi virtual adalah situs rajapresentasi dot kom. Situs penyedia
presentasi dari buku-buku referensi sesuai keinginan pelanggan. Di situ hanya
ada satu bagian saja yang merangkap sebagai pemasaran, administrator,
penerjemah, sekaligus direktur. Dan bisa dikatakan organisasi rajapresentasi
tanpa kantor nyata. Sehingga virtual tetapi hasil nyatanya ada. Presentasi dari
buku-buku referensi yang kebanyakan berbahasa Inggris dan bisa dikebut digarap
2 x 24 jam.
Apa yang akan terjadi di masa yang lebih mendatang
lagi, dengan berbagai macam teknologi komunikasi dan informasi? Jawabannya
adalah organisasi yang bersifat Plug and play. Organisasi bisa
mengarah kepada komunitas maya. Dan organisasi tersebut bisa dibilang sangat
ringan, sehingga ke depan, banyak organisasi induk yang punya anak cabang
bermacam-macam organisasi kecil yang menempel. Jika setelah selesai fungsinya,
organanisasi dapat bubar. Dan dalam waktu singkat pula dapat mengumpul lagi
untuk menjalankan sebuah fungsi.
Sumber:
No comments:
Post a Comment