04. Palu
Menghancurkan Kaca, Tetapi Palu Membentuk Baja.
Jika jiwa kita rapuh
seperti kaca, maka ketika palu/masalah menghantam, kita akan mudah putus asa,
frustasi, kecewa, marah, dan jadi remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka kita
juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit
hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari
cukup untuk menghancurkan hubungan kita.
Jangan
pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah mental yang selalu
positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar
sulit tengah menghimpitnya.
Mengapa demikian?
Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa “masalah adalah proses kehidupan
untuk membentuknya menjadi lebih baik”. Sepotong besi baja akan menjadi sebuah
alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu.
Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu
menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Jika
hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons
dengan sikap yang keliru!
Jika kita adalah “baja”, kita akan selalu melihat palu yang menghantam
kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita “kaca” maka
kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita.
No comments:
Post a Comment