01. Arti
Pentingnya Organisasi dan Metode dalam pendidikan
Istilah organisasi
berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools. Desain
organisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan
mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk
mencapai tujuan
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Organisasi Menurut Prof. Dr. Sondang Siagian
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal.
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Organisasi Menurut Prof. Dr. Sondang Siagian
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal.
Manajemen dan Organisasi
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada
pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang
dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen
untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi,
demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan
organisasi.
Manajemen dan Tata Kerja
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sebuah organisasi yang dapat berfungsi sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan.
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sebuah organisasi yang dapat berfungsi sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan.
Tata kerja atau
metode adalah suatu cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang tersdia
dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan
manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Pemakaian tata kerja yang
tepata ditujukan untuk :
1.Menghindari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
2.Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan
3.Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat
1.Menghindari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
2.Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan
3.Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat
Hubungan tata
kerja dalam manajemen adalah untuk menjelaskan bagaimna proses kegiatan
manajemen harus dilaksankan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia.
MANAJEMEN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Hubungan timbal balik antara manajemen, organisasi, dan tatakerja dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
• Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
• Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Hubungan timbal balik antara manajemen, organisasi, dan tatakerja dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
• Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
• Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep
tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya
diarahkan kepada tercapainya tujuan.
Institusi pendidikan berarti sebuah lembaga atau organisasi yang
berfokus pada pengembangan pendidikan. Kelompok yang berperan diantaranya
adalah tenaga pengajar (guru, dosen), tenaga pendukung (pegawai administrasi,
petugas kebersihan, dan lainnya), dan anak didik (siswa, mahasiswa). Lembaga/institusi
pendidikan biasanya menggunakan struktur organisasi garis dan fungsional.
Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari
pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai
keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang
koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian, sehingga setiap kepala
bagian memiliki spesialisasi kerja dan memiliki wewenang untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan bidangnya namun wewenang tertinggi tetap dipengang oleh
pucuk pimpinan.
Tetapi bentuk organisasi fungsional dan garis mempunyai kelemahan,
yaitu adanya spesialisasi/pembagian kerja dapat membuat para pengajar/karyawan
bosan. Contohnya, seorang guru yang telah mengajar pelajaran yang sama selama
bertahun-tahun, akan membuat guru tersebut merasa bosan dengan pekerjaannya.
Bentuk Desain
Organisasi
Bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan, tingkat sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control yang ada serta komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi (Robbins,2003:136). Bentuk desain organisasi terdiri dari:
a. Organic
Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
b. Mostly Organic
Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang diterap
kan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak
dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
c. Mechanistic
Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
d. Mostly Mechanistic
Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut.
Bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan, tingkat sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control yang ada serta komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi (Robbins,2003:136). Bentuk desain organisasi terdiri dari:
a. Organic
Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
b. Mostly Organic
Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang diterap
kan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak
dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
c. Mechanistic
Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
d. Mostly Mechanistic
Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut.
TEORI ORGANISASI KLASIK , NEOKLASIK , MODERN
TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep-konsep tentang organisasi berkembang mulai tahun 1800-an , sekarang
dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau disebut juga teori
tradisional .
Teori klasik
telah ada ribuan tahun yang lalu ,dalam dalam kerajaan Mesir , China dan
kekaisaran Romawi . Gereja Katolik Roma telah mempergunakan teori klasik hampir
dua ribu tahun lamanya .
Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat
tersentralisasi , dan tugas-tugasnya terspesialisasi .
Teori klasik
memberikan petunjuk “mekanistik” struktual yang kaku ,bukan kreativitas .
Teori klasik
berkembang dalam tiga aliran :
- birokrasi
- teori
administrasi
- manajemen
ilmiah
ketiga aliran
ini dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama , mempunyai efek yang
sama dalam praktek ,dan semuanya dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh
kelompok-kelompok penulis.
Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi , teori administrasi dan manajemen
ilmiah dikembangkan langsung dari pengalamn praktek manajemen .
Teori klasik
mendefinisikan organisasi sebagai stuktur hubungan , kekuasaan-kekuasaan,
tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor
lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama .
TEORI
BIROKRASI
Kata birokrasi berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut
rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai
tujuan tersebut . Organisasi itu legal karena wewenangnya berasal dari
seperangkat atuan . Menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara
kodratnya adalah bentuk oragnisasi yang paling efisien . Weber berpendapat
bahwa masyarakat perlu membentuk organisasi “baru” yang lain dari organisasi
tradisional . Model organisasi “baru” ini (birokratik) mempunyai
karakteristik-karakteristik struktural tertentu .
Menurut Weber , model birokratik dapat digunakan secara efektif. Weber
mengemukakan karakteristik-karakteristik birokratik sebagai berikut :
· Pembagian
kerja yang jelas
· Hirarki
wewenang yang dirumuskan secaa baik
· Program
rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
· Sistem
prosedur bagi penanganan situasi kerja
· Sistem
aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang
jabatan
·
Hubungan-hubunagn antara pribadi yang bersifat “impersonal” Ada pemisah antara
masalah-masalah pribadi dengan persoalan-persoalan resmi (formal) organisasi .
Jadi ,
birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan struktur
dalam organisasi .
TEORI
ADMINISTRASI
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teorisasi organisasi klasik.
Berkembang sejak tahun 1900.
Henri fayol
(1841-1952) , seorang industrialis dari Perancis , pada tahun 1916 telah
menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi.
Fayol
menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6
(enam) kelompok :
1. kegiatan-kegiatan
teknikal (produksi , manufacturing , adaptasi)
2. kegiatan-kegiatan
komersial (pembelian, penjualan, pertukaran)
3. kegiatan-kegiatan
finansial (pencarian suatu penggunaan optimum dari modal)
4. kegiatan-kegiatan
keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi)
5. kegiatan-kegiatan
akuntansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan laporan
rugi-laba, statistik)
6. kegiatan-kegiatan
manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian
dan pengawasan)
Fayol mengemukakan dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi
dasar perkembangan teori administrasi .Pinsip-prinsip dari Fayol tersebut
secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
· Pembagian
kerja (division of work)
· Wewenang
dan tanggung jawab (authority and responsibility)
· Disiplin
(discipline)
· Kesatuan
perintah (unity of command)
· Kesatuan
pengarahan (unity direction)
· Mendahulukan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordinationof individual
interests to general interests)
· Balas
jasa (remuniretion of personnel)
· Sentralisasi
(centralization)
· Rantai
skalar (scalar chain)
· Aturan
(order)
· Keadilan
(equity)
· Kelanggengan
personalia (stability of tenure of personnel)
· Inisiatif
(initiative)
· Semangat
korps (esprit de crops)
Fayol
memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen” manajemen
– perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian perintah
(commanding), pengkoodinasian (coordinating) dan pengawasan (controlling).
Di Amerika Serikat , James D. Mooney dan Allen Reilly dalam 1931 menulis dan
menerbitkan buku mereka, Onward Industry .di mana buku ini
mempunyai dampak besar pada praktek manajemen di Amerika . Mereka menekankan
tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam
organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer, dan bisnis. Ketiga prinsip
tersebut adalah :
· Prinsip
Koordinasi
· Prinsip
skalar
· Prinsip
Fungsional
MANAJEMEN
ILMIAH
Bagian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah (Scientific
Management). Manajemen ilmiah yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh
Frederick Winslow Taylor. Dalam buku-buku literatur , manajemen ilmiah
diartikan :
1. manajemen
ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan
masalah-masalah organisasi.
2. Manajemen
ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik - “a
bag of tricks”
- untuk meningkatkan efisien kerja organisasi.
Secara ringkas
,Taylor telah mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik manajemen ilmiah
:
- science, not rule
of thumb
- harmony, no
discord
- cooperation, not
individualism
- maximum output, in
place of rentricted output
- the development of
each man to his greatest efficiency and prosperity
TEORI KLASIK : ANATOMI ORGANISASI FORMAL
Teori organisasi klasik menguraikan anatomi organisasi formal. Setiap buku
manajemen selalu diawali dengan penjelasan tentang para penulis tersebut dan
lain-lainnya, yang menjadi pelopor perkembangan teori organisasi formal .
Definisi Organisasi Formal
Unsur – unsur
pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam literatur-literatur manajemen
adalah :
1. Sistem
kegiatan yang terkoordinasi
2. Kelompok
Orang
3. Kerjasama
untuk mencapai tujuan.
Organisasi
formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang
bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Dasar-dasar Organisasi menurut teori klasik
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi
atau koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok. Kondisi-kondisi tersebut
adalah sebagai berikut :
1. KEKUASAAN –
hal ini bisa disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi. ( dewan
direktur dalam perusahaan, para staf komandan dalam militer )
2. SALING
MELAYANI – organisasi timbul karena masyarakat merasakan manfaat positif dari
adanya organisasi tersebut.
3.
DOKTRIN – hal ini merupakan umusan tujuan organisasi.
4. DISIPLIN –
disiplin ini sangat diperlukan agar organisasi dapat diarahkan ,dapat
dipercaya, dan mendapat dukungan dari orang-orang yang berpartisipasi di
dalamnya.
Tiang dasar teoi organisasi formal
· Pembagian
kerja ( spesialisasi ) :bahwa dengan mengembangkan pekerjaaan-pekerjaan
teknis organisasi akan dicapai perbaikan hasil kerja .
· Proses
skalar dan fungsional : Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai
perintah yang menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur
organisasi. Proses fungsional adalah cara organisasi untuk berkembang
horizontal.
· Struktur :
Struktur adalah hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan di
dalam suatu organisasi. Teori organisasi klasik menyatakan bahwa organisasi dua
struktur dasar : lini dan staf. Organisasi lini adalah berkaitan dengan rantai
perintah utama yang dikembangkan langsung dari fungsi-fungsi organisasi –
produksi keuangan – dan distribusi barang atau jasa (fungsi operasional).
Organisasi staf berlaku sebagai penasehat dan berfungsi sebagai penyedia
fasilitas untuk lini.
· Rentang
kendali : konsep rentang kendali berhubungan dengan berapa banyak seorang
atasan dapat “mengendalikan” bawahan secara efektif. Para penulis klasik
menyatakan bahwa perlu untuk membatasi rentang kendali para manajer, karena
tidaklah mungkin seorang manajer melaksanakan banyak fungsi dan mencurahkan
dirinya secara sama bagi tiap-tiap fungsi.
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik . Anggapan dasar teori
neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan
sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Teori neoklasik
mendefinisikan suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.
PERKEMBANGAN
TEORI NEOKLASIK
Teori neoklasik muncul dan “mengusulkan” perubahan-perubahan pada teori klasik.
Pendekatan neoklasikmencakup uraian sistematis organisasi informal, dan
pengaruhnya pada organisasi formal.
Teori
neoklasik mengemukakan perlunya :
1. Partisipasi
atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
2. Perluasan
kerja (job enlargement)
3. Management
bottom-up . Teknik ini memperkenankan para junior untuk melihat perusahaan dari
pandangan manajer puncak dan bertindak bukan sebagai spesialis satu kegiatan.
· Proses
– proses Saklar dan Fungsional
Menimbulkan
berbagai masalah dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Pendelegasian
adalah bahwa kapasitas (kemampuan)individu sama dengan wewenang (memerintah dan
menugaskan) fungsinya.
Kasus 1 . kapasitas lebih besar daripada wewenang, Pemecahan yang jelas
adalah mempromosikan atau memindahkan pada fungsi yang lebih sepadan
dengan kemampuannya .
Kasus 2 . kapasitas lebih kecil daripada wewenang. Ada beberapa alternatif
dalam
memecahkan kasus ini, termasuk demosi, atau pemecatan dalam keadaan ekstrim.
Dapat juga dilakukan peningkatan kapasitas individu melalui pendidikan dan
latihan (trainning)
jadi , kita dapat menympulkan bahwa teori klasik menganggap bahwa wewenang
cenderung sama dengan kapasitas orang yang ditujukan oleh fungsi-fungsi dalam
organisasi.
· Stuktur
organisasi
Teori
neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya
pergeseran-pergeseran (fricstion) internal diantara orang-orang yang
melaksanakan fungsi yang berbeda-beda.
Menurut
Melville Dalton penyebabnya adalah :
1. Perbedaan
tugas antara orang lini dan staff
2. Perbedaan
umur dan pendidikan
3. Perbedaan
sikap
neoklasik
memberikan usulan rumusan yang akan membuat struktur menjadi hamonis , yaitu
partisipasi , manajemen bottom-up, panitia bersama, penghargaan akan martabat
manusia, dewan direktur junior diberi kesempatan dan komunikasi yang lebih baik
lagi .
PANDANGAN
NEOKLASIK TERHADAP ORGANISASI
Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi,
yaitu perilaku individu dan kelompok kerja. Organisasi informal adalah
kelompok-kelompok ilmiah yang terbentuk sebagai hasil interaksi di antara para
karyawan dalam situasi kerja mereka. Organisasi formal muncul sebagai tanggapan
akan kebutuhan sosial manusia – kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain .
Faktor –
faktor yang dapat menetukan munculnya organisasi informal , antara lain :
1. Lokasi
2. Jenis
Pekerjaan
3. Minat
(interest)
4. Masalah
– masalah khusus
Bekerja dengan organisasi informal ini berarti tidak mengabaikan keberadaannya,
mendengarkan pendapat kelompok yang disuarakan oleh pemimpin mereka, melibatkan
partisipasi kelompok dalam pengambilan keputusan , dan mengendalikan komunikasi
informal dengan menyebarkan informasi yang lebih cepat dan tepat .
TEORI ORGANISASI MODERN
Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori mmodern,
disebut juga analisa sistem pada
organisasi .Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi
adalah suatu sistem terbuka yang harus – bila ingin mempertahankan kelangsungan
hidupnya – menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya .
Organisasi dan lingkungannya adalah saling tergantung , masing-masing
tergantung pada yang lain sebagai sumber. Teori modern adalah multidisiplin
dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan .
DASAR
PEMIKIRAN TEORI ORGANISASI MODERN
Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950 , banyak
hal yang mendasar berbeda dengan teori klasik :
1. Teori
klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi . Melalui
analisa dan metode ilmiah , sasaran-sasaran organisasi telah dibagi menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil sesuai hakekat pekerjaan itu sendiri.
2. Ilmu
pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi ,skalar dan vertikal .
Dengan
berkembangnya teknologi dan majunya kegiatan-kegiatan perlu konsep sistem .
Maka timbullah perhatian pada operasi atau proses organisasi . Teori organisasi
modern lebih dinamis daripada teori-teori lainnya dan meliputi lebih banyak
variabel yang dipertimbangkan.
Teori organisasi klasik menggunakan pendekatan struktural dan sistem dibuat
tertutup . Teori modern cenderung memandang organisasi sebagai sistem terbuka ,
dengan dasar analisa konsepsual , dan didasarkan pada data empiris , serta
sifatnya sintesa dan integratif .
Organisasi
terdiri dari antar hubungan bagian-bagian dalam suatu sistem .
Organisasi
terdiri atas 3 unsur :
1. unsur-unsur yang bersifat makro
2. unsur proses yang juga bersifat
makro .
3. unsur perilaku anggota
organisasi yang bersifat mikro .
TEORI SISTEM UMUM
Teori sistem umum merupakan
suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan . kaidah-kaidah
umum organisasi yang berlaku universal . Tujuan teori sistem umum adalah
penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan
elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem sebagai titik awal.
Tingkatan
sistem yang harus diintegrasikan :
1. struktur
statik
2. sistem
dinamik sederhana
3. sistem
sibernetik
4. sistem
terbuka
5. sistem
genetika sosial
6. sistem
hewani
7. sistem
manusiaswi
8. sistem
sosial
9. sistem
transedental
teori
organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori sistem umum dalam cara
memandang organisasi sebagai suatu yang terintegrasi. perbedaannya hanya
terletak pada tingkatan yang dicakup dalam bahasanya. teori organisasi modern
dan teori sitem umum mempelajari :
1.
Bagian-bagian dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan diluar
sistem.
2. interaksi
individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam sistem
3. interaksi
antara individu-individu dalam sistem
4.
masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.
Sumber:
http://arifnarali87.blogspot.com/2012/11/teori-organisasi-klasik-neoklasik-modern.html
No comments:
Post a Comment