Partisipasi politik merupakan unsur yang penting dalam
demokrasi, termasuk demokrasi Pancasila. Hal itu disebabkan semua hasil
keputusan dari demokrasi merupakan kehendak dan aspirasi dari rakyat. Oleh
karena itu, partisipasi rakyat sangat menentukan keputusan politik. Partisipasi
politik dari rakyat akan memengaruhi kehidupan
kenegaraan. Partisipasi politik merupakan keikutsertaan rakyat
dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut dan
memengaruhi kehidupannya di bidang politik.
Partisipasi politik rakyat menunjukkan partisipasi yang berbeda-beda. Ada rakyat yang terlibat
aktif, misalnya menjabat menjadi pejabat publik (pemerintah/birokrasi). Namun, ada juga rakyat yang tidak aktif dalam berpartisipasi, seperti tidak memilih dalam pemilu (golput). Perbedaan partisipasi politik rakyat tersebut disebabkan beberapa faktor.
Partisipasi politik rakyat menunjukkan partisipasi yang berbeda-beda. Ada rakyat yang terlibat
aktif, misalnya menjabat menjadi pejabat publik (pemerintah/birokrasi). Namun, ada juga rakyat yang tidak aktif dalam berpartisipasi, seperti tidak memilih dalam pemilu (golput). Perbedaan partisipasi politik rakyat tersebut disebabkan beberapa faktor.
Faktor-faktor yang memengaruhi
partisipasi politik adalah sebagai berikut.
1.
Kesadaran politik, yaitu kesadaran terhadap hak dan
kewajibannya sebagai warga negara.
2.
Kepercayaan politik, yaitu sikap dan rasa percaya rakyat terhadap pemerintahannya.
Berdasarkan kedua faktor di
atas, bentuk partisipasi politik ada empat macam, yaitu sebagai berikut.
1.
Partisipasi politik aktif merupakan partisipasi seseorang
yang mempunyai kesadaran dan kepercayaan politik yang tinggi.
2.
Partisipasi politik apatis merupakan partisipasi seseorang
yang mempunyai kesadaran dan kepercayaan politik yang rendah.
3.
Partisipasi politik pasif merupakan partisipasi seseorang
yang mempunyai kesadaran politik rendah, sedangkan
kepercayaan politiknya tinggi.
4.
Partisipasi politik militan radikal merupakan partisipasi
seseorang yang memiliki kesadaran politik tinggi,
sedangkan kepercayaan politiknya rendah.
Jadi,
jika kita ingin mencapai partisipasi politik yang aktif maka rakyat perlu
menumbuhkan kesadaran politik dan kepercayaan politik yang tinggi dan
positif. Partisipasi politik yang aktif akan meningkatkan persatuan dan
kesatuan seluruh warga negara dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.
Ciri masyarakat
politik
Pada
umumnya masyarakat politik adalah masyarakat yang mengembangkan Partipasi
politik terhadap sistem politik negaranya dan sangat di pengaruhi oleh;
1. Pendidikan
politik warga negaranya
2. Kesadaran
Politik warga negaranya
3. Budaya
Politik yang berkembang di masyarakat
4. Dan
cara sosialisasi politik masyarakatnya
Menunjukkan
perilaku politik yang sesuai aturan
Sebelum
membahas perilaku politik yang sesuai aturan, maka terlebih dahulu kita
pelajari mengenai bentuk-bentuk partisipasi politik yang terjadi di berbagai
negara yang dapat dibedakan dalam kegiatan politik yang berbentuk konvensional
dan non konvensional, termasuk yang mungkin legal (seperti petisi) maupun
illegal (cara kekerasan atau revolusi). Bentuk-bentuk dan frekuensi partisipasi
politik dapat dipakai sebagai ukuran untuk menilai stabilitas sistem politik,
integritas kehidupan politik, kepuasan atau ketidakpuasan warga negara. Berikut
ini adalah bentuk-bentuk partisipasi menurut Almond.
Kegiatan politik
yang berbentuk konvensional dan non konvensional ada beberapa hal yang
menunjukkan perilaku politik yang sesuai aturan dan yang tidak sesuai aturan;
Yang sesuai aturan seperti ( Pemberian suara/Voting, Diskusi Politik, Kegiatan
Kampanye, Pengajuan Petisi, Berdemonstrasi), dan kegiatan politik yang tidak
sesuai aturan seperti ( Tindak kekerasan politik terhadap harta benda
perusakan, pemboman, pembakaran, Tindak kekerasan politik terhadap manusia:
penculikan, pembunuhan)
Contoh
peran serta dalam sistem politik
Cara-cara
yang umum yang dilakukan untuk menyampaikan aspirasi atau peran serta dalam
melakukan partisipasi politik adalah:
1. Memberikan
suara dalam pemilu
2. Terlibat
dalam kampanye
3. Diskusi
Politik
4. Komunikasi
individual dengan pejabat politik / administratif
5. Demonstrasi.
Dll
No comments:
Post a Comment