MENINGKATKAN
KUALITAS STRATEGI, PROSES BISNIS, DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PADA PT.
CIPTA SRIGATI LESTARI
DENGAN
METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE
1.
Pendahuluan
Pada era informasi seperti saat ini,
teknologi dituntut untuk mempermudah
tugas keseharian manusia. Kepentingan manusia yang sangat beragam membuat banyak celah dalam teknologi
yang dapat dikembangkan dan
dieksplorasi. Perkembangan teknologi tidak memiliki batas. Selama
manusia memiliki kebutuhan dan masalah maka teknologi akan terus berkembang
seiring dengan tuntutan dan kebutuhan manusia tersebut. Peranan teknologi dalam
kehidupan sehari hari, sudah menjadi sangat penting dan sudah menjadi kebutuhan
utama.
Salah satu alat yang mempermudah tugas
keseharian manusia itu adalah smartcard. Smartcard adalah sebuah kartu yang
telah ditanami dengan chip terpadu atau dengan microprosesor dan memori.
Smartcard mempunyai beberapa jenis sesuai dengan bidang kebutuhannya. Dalam
bidang telekomunikasi, smartcard dapat ditemukan pada kartu SIM untuk telepon seluler.
Di zaman seperti sekarang ini, sebuah ponsel sudah menjadi kebutuhan utama
manusia untuk saling berkomunikasi. Dalam bidang perbankan, smartcard dapat
berupa kartu ATM, kartu kredit, atau bentuk uang elektronik. Smartcard di
bidang perbankan memudahkan manusia untuk bertransaksi dalam kehidupan sehari
hari. Dalam bidang pemerintahan smartcard dapat ditemukan dalam bentuk e-KTP.
Untuk keperluan perkantoran, smartcard dapat digunakan untuk kartu akses masuk
ke ruangan kantor.
PT. Cipta Srigati Lestari (PT. CSL)
merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan smart card, yang
mencakup pembuatan kartu SIM, ATM, debit, e-toll serta beberapa produk smart
card lainnya. Perusahaan tersebut memfasilitasi beberapa aspek produksi smart
card, seperti: pembuatan bodi kartu, personifikasi kartu, pembuatan
microprocesors (IC Module) hingga packaging kartu. Perusahaan yang awal
berdirinya merupakan sebuah perusahaan printing ini kini memproduksi sekitar
2.500.000-3.000.000 buah kartu setiap bulan dan menguasai 40% pangsa pasar
lokal di Indonesia. Produksi PT. Cipta Srigati Lestari menaungi pembuatan smart
card untuk bidang telekomunikasi, pembayaran, komersil dan pemerintahan.
PT. Cipta Srigati Lestari kini
melayani perusahaan-perusahaan telekomunikasi besar Indonesia seperti PT.
Natrindo Telepon Selular (Axis), PT. Hutchison CP (Three), PT. XL Axiata, Tbk.
(XL), PT. Indosat, Tbk., PT. Telkom Indonesia, Tbk. (Flexi), PT. Telkomsel
Indonesia dalam pembuatan kartu SIM. Pada bidang kartu pembayaran (kartu debit
dan kredit) PT. Cipta Srigati Lestari melayani perusahaan PT. Bank Mandiri,
Tbk., PT. Bank Tabungan Negara (BTN), PT. Bank Mega, Tbk., PT. Bank Rakyat
Indonesia, Tbk. Dan PT. Bank Negara Indonesia (BNI) dalam pembuatan kartu
debit/ATM.
Selain memproduksi smartcard untuk
beberapa perusahaan , PT. CSL juga mempunyai pesaing dalam bidang pembuatan
smartcard baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa perusahaan pesaing PT.
CSL di dalam negeri adalah: PT. KSI, PT. Pura Barutama , PT. Wahyu Kartumasindo
Internasional (WKI), PT. Damasa, PT. Datacard. Dan beberapa pesaing luar negeri
seperti Gemalto, Giesecke & Devrient (G&D), Bluefish, OCS Oberthur.
Beberapa permasalahan yang dihadapi PT. CSL adalah adanya perbedaan jangka
waktu dari berbagai proyek yang dikerjakan oleh PT. CSL yang membuat PT. CSL
menerapkan sistem "prioritas", di mana proyek mana yang jangka
waktunya lebih pendek maka proyek tersebut yang akan diselesaikan terlebih
dahulu, walaupun ada proyek yang telah lebih dulu dikerjakan. Hal ini menyebabkan
terbengkalainya proyek dan penyelesaian yang terburu buru. Permasalahan
lainnya, belum adanya sistem informasi yang mampu mengintegrasikan seluruh
divisi dalam menjalankan proses produksi smartcard. Seluruh informasi dari
proyek produksi smartcard masih disimpan dalam bentuk excel dan informasi
mengenai proses produksi hanya dicatat menggunakan memo internal. Hal ini
menyebabkan pemantauan status sebuah proyek tidak dapat diketahui secara
real-time, dan pengolahan data untuk laporan secara periodik memakan waktu yang
cenderung lama. Dengan menganilis strategi sistem dan teknologi informasi PT.
CiptaSrigati Lestari diharapkan kemudian tim penulis akan menemukan hal-hal
yang dapat dijadikan bahan studi untuk membuat rancangan strategi sistem dan
teknologi informasi sebagai usulan untuk digunakan oleh PT. Cipta Srigati
Lestari, agar PT Cipta Srigati Lestari dapat terus bersaing di masa mendatang.
2.
Pembahasan
Metode analisis yang digunakan adalah metode
Enterprise Architecture (EA).
Metode analisis ini menggunakan teori
dari Scott A. Bernard yang berdasarkan pada 5 komponen dan 3 threads.
a. Strategic Goals and Initiatives
Komponen ini membahas mengenai
Strategic Plan, SWOT Analysis, CONOPS Scenario dan CONOPS diagram, Balanced
Scorecard
b. Business Products and Services
Komponen ini membaas mengenai Business
Plan, Swim Lane Process Diagram, BusinessProcess / Services Model, Business
Process / Product Matrix dan Use Case Narrative & Diagram.
c. Data and Information
Komponen ini membahas mengenai Object
State Transition Diagram, Logical Data Model dan Activity / Entity (CRUD)
Matrix.
d. Systems and Applications
Komponen ini membahas mengenai System
Communication Description dan System Data Flow Diagram.
e. Networks and Infrastructure
Komponen ini hanya membahas mengenai
Network Communication Diagram.
f. Security
Komponen ini membahas tentang Security
and Privacy Plan, dan Disaster Recovery Plan.
g. Standards
Komponen ini hanya membahas tentang
Technology Forecast.
h. Workforce
Komponen ini membahas mengenai
Workforce Plan, Organization Chart, dan Knowledge and Skills Profile.
PORTER
Dengan adanya 5 daya pada PT. Cipta
Srigati Lestari, dapat diketahui pihak dari luar perusahaan yang mempunyai
pengaruh pada PT. Cipta Srigati Lestari berikut dengan bentuk pengaruh yang
diberikan. Faktor yang mempengaruhi tersebut yaitu pesaing, pendatang baru,
supplier, klien dan produk pengganti/substitusi. Berikut ini adalah pihak
-pihak yang mempengaruhi faktor tersebut.
PEST
Faktor-faktor politik, ekonomi,
sosial, dan teknologi yang dapat mempengaruhi perusahaan, di antaranya :
• Politik
Positif: Adanya
peraturan-peraturan atau regulasi yang mengatur tentang aktifitas perdagangan
yang dilakukan oleh PT. Cipta Srigati Lestari bersama dengan pesaing-pesaingnya
sehingga tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran dalam persaingan termasuk kegiatan
monopoli.
Negatif: Belum
adanya peraturan yang menetetapkan harga jual minimal dari produksi smart card.
Sehingga ada beberapa perusahaan yang menjual dengan harga berbeda cukup jauh dengan
harga produksi smart card oleh perusahaan luar negeri. Untuk itu, PT. Cipta
Srigati Lestari sedang melobi pemerintah untuk meninjau kembali pengadaan
peraturan tentang harga jual minimal untuk smart card. Selain itu, kendala
dalam pengiriman hasil produksi terkadang ditemui terkait dengan beacukai.
• Ekonomi
Positif: Indonesia
sebagai negara berkembang sudah mulai dilirik oleh perusahaan asing untuk
berinvestasi. Dengan kepercayaan ini maka tidak sedikit juga perusahaan asing
yang mau bekerja sama dengan perusahaan Indonesia.
Negatif: Kurs mata
uang asing yang naik-turun sehingga mempengaruhi harga mesin dan bahan baku
yang dibutuhkan untuk pembuatan smart card.
• Sosial
Positif: Faktor
sosial yang cenderung mendukung pergerakan PT. Cipta Srigati Lestari, yaitu
dengan semakin marak dan meningkatnya penggunaan telepon selular di Indonesia
maupun di luar negeri. Telepon selular sudah menjadi kebutuhan di masa sekarang
ini, termasuk fungsi telepon selular yang semakin mempermudah pekerjaan manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Selain telepon selular, penggunaan perangkat
elektronik berupa Tablet PC juga semakin marak. Seperti telepon selular, Tablet
PC juga memerlukan smart card agar bisa terhubung dengan jaringan. Semakin maraknya
telepon selular dan perangkat elektronik digunakan inilah yang memicu PT. Cipta
Srigati Lestari untuk terus meningkatkan kinerjanya. Selain itu, PT. Cipta
Srigati Lestari juga membawa manfaat positif bagi masyarakat dengan banyaknya
tenaga kerja yang diserap oleh PT. Cipta Srigati Lestari.
Negatif: Sejauh
ini perusahaan PT. Cipta Srigati Lestari tidak memilki dampak negatif kepada
faktor sosial.
• Teknologi
Positif: Semakin
majunya teknologi dan berbagai macam manfaat yang dimiliki, PT. Cipta Srigati
Lestari sudah menggunakan mesinmesin dengan teknologi terkini untuk proses
produksinya. Mesinmesin tersebut mampu menunjang kapasitas produksi yang sangat
besar, dengan total production line yang dimiliki saat ini sudah mencapai
4 bush, PT. Cipta Srigati Lestari mampu memproduksi smart card hingga
sepuluh juta unit per bulannya. Selain itu, adanya transfer teknologi yang
terjadi dalam bentuk pengembangan teknologi mesin produksi. Transfer ini
didapat dari pekerja pekerja lulusan politeknik yang mempelajari mesin produksi
yang ada, untuk kemudian mengembangkan teknologi baru.
Negatif: Untuk
proses administrasi dari proses produksi proyek smart card itu sendiri,
PT. Cipta Srigati Lestari belum memiliki sistem yang berteknologi canggih untuk
dapat mengatur dan mengawasi proses produksi secara terkomputerisasi. Pengaruh
postif ini menguntungkan perusahaan dan pekerja, perusahaan diuntungkan karena
mampu mengembangkan teknologi produksinya, sedangkan pekerja diuntungkan dengan
menjadikan perusahaan sebagai sarana pembelajaran.
SWOT
Analisis SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunity, Threats) adalah
sebuah analisis yang mengidentifikasi faktor eksternal perusahaan yang terdiri
dari peluang dan ancaman. SWOT juga mengidentifikasi faktor kekuatan dan
kelemahan dari perusahaan tersebut. Dengan adanya analisis SWOT, diharapkan
perusahaan dapat mengetahui kondisi perusahaan saat ini dan mampu memanfaatkan
peluang untuk menghindari ancaman yang ada.
Gambaran jaringan secara umum pada
kantor pusat PT. Cipta Srigati Lestari yaitu terdapat beberapa server sesuai
dengan kebutuhan penggunanya. Server tersebut dihubungkan ke user melalui
sebuah main switch. User sendiri memiliki berbagai macam koneksi
ke dalam jaringannya, ada yang melalui kabel dan wireless. Pada bentuk
jaringan ini, belum adanya pembagian jaringan berdasarkan divisi perusahaan, setiap
user kurang lebih memiliki kedudukan yang sama dengan user lainnya.
Enterprise
Resource Planning
Enterprise
Resource Planning atau sering disebut ERP adalah sistem
perangkat lunak yang mencakup seluruh perusahaan, biasa digunakan untuk
mengatur dan mengkoordinasi seluruh sumber daya, informasi, dan fungsi bisnis
dari data store. Sistem ERP berusaha untuk mencakup fungsi dasar dari
enterprise
(manufaktur,
pergudangan, penyediaan bahan baku, teknologi informasi, akuntansi, dan
strategi manajemen). ERP biasa dipakai oleh perusahaan yang bersifaft non-manufacturing,
organisasi non-profit, dan pemerintahan. ERP sering salah diartikan
dengan sistem back office yang
mengindikasikan bahwa pelanggan dan
publik tidak saling berhubungan secara langsung, ini berbanding terbalik dengan
sistem front office seperti e-business dan e-banking yang
langsung berhubungan dengan pelanggan. Ada 5 alasan mengapa suatu perusahaan
membutuhkan ERP, yaitu sistem keuangan yang terintegrasi, informasi pesanan
pelanggan yang terintegrasi, menstandarisasi dan mempercepat proses manufacturing,
mengurangi persediaan, menstadarisasi informasi human resource atau SDM.
3
Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis Enterprise
Architecture pada PT. Cipta Srigati Lestari maka dapat ditarik beberapa
simpulan hal-hal yang menurut kami dapat meningkatkan kinerja perusahaan, yaitu
sebagai berikut:
1.
Integrasi sistem pabrik dengan kantor, untuk
memungkinkan pemantauan secara real-time pada proses produksi yang akan
dilakukan, sedang berjalan, dan produksi yang akan dilakukan. Hal ini akan
memudahkan pihak kantor untuk memantau proses produksi yang terjadi di pabrik.
2.
Peningkatan jumlah hasil produksi dengan
menambah production line agar kapasitas produksi meningkat sehingga
dapat melayani pasar yang lebih luas.
Sumber: http://thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01279-SI%20Ringkasan001.pdf
No comments:
Post a Comment