Friday, October 17, 2014

PERBEDAAN SIA DENGAN SIM, AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN AKUNTANSI MANAJEMEN

PERBEDAAN SIA DENGAN SIM

Sistem Informasi Akuntansi Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Sistem informasi manajemen, adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data base”.

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
SUMBER : http://diyasspenynotalia.wordpress.com/2012/12/29/perbedaan-sim-dan-sia/




PERBEDAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi dalam bisnis dan dinamika perusahaan, mempunyai peran yang sangat penting terutama untuk memberikan informasi keuangan sebagai pendukung pengambilan keputusan. Berbagai macam kepentingan, keputusan, dan penggunaan informasi keuangan dalam perusahaan menyebabkan berkembangnya ilmu Akuntansi, informasi keuangan yang dihasilkan bukan hanya terbatas pada penyediaan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen saja, namun sebagai alat pendukung pengambilan keputusan di masa datang, peramalan laba, hingga akuisisi dan merger. Meskipun perkembangan Akuntansi sebagai disiplin ilmu begitu luas namun secara garis besar Akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen. Kedua tipe tersebut muncul karena dinamika perusahaan yang bertemu dengan disiplin ilmu Akuntansi dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna informasi keuangan yang berbeda. Pengambil keputusan yang berbeda, memerlukan informasi keuangan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan pokok antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen terletak pada:
  1. Pemakai Laporan Akuntansi dan tujuan mereka
  2. Lingkup Informasi
  3. Fokus Informasi
  4. Rentang Waktu
  5. Kriteria bagi informasi Akuntansi
  6. Sifat informasi
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi keuangan bagi pemakai di luar perusahaan, contohnya seperti pemegang saham, kreditor, analis keuangan, karyawan, instansi pemerintah dan lainnya. Sementara itu, tujuan masing-masing pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan adalah bentuk hubungan atau kerjasama yang akan mereka ambil di masa depan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan, singkatnya para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan tidak bertujuan untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan, namun lebih pada untuk mengambil keputusan jenis dan sifat hubungan seperti apa yang akan di lakukan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan di masa yang akan datang.
Untuk lingkup informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya menyajikan informasi keuangan tentang perusahaan secara keseluruhan. Neraca (laporan posisi keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan modal perusahaan secara keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-rugi komprehensif) yang menyajikan hasil kegiatan dari perusahaan secara keseluruhan. Karena tujuan laporan keuangan untuk pemakai dari luar perusahaan, maka informasi yang ada dalam laporan keuangan lebih berbentuk ringkasan(summary) dan menggambarkan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini sangat penting untuk pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar perusahaan sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan.
Ditinjau dari fokus informasi, Akuntansi Keuangan berfokus pada informasi masa lalu(historical). Akuntansi Keuangan menggambarkan suatu bentuk pertanggungjawaban dana yang sebelumnya dipercayakan oleh para penyedia dana dari pihak luar perusahaan kepada manajemen perusahaan.
Dari segi rentang waktu, Akuntansi Keuangan menghasilkan laporan yang kurang fleksibel dan hanya mencakup jangka waktu tertentu, seperti misalnya periode satu tahun (annual), periode setengah tahun (interim), periode satu kuartal, atau periode satu bulan.
Untuk kriteria bagi informasi Akuntansi Keuangan, merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim atau berterima secara umum. Prinsip-prinsip tersebut merupakan hasil dari perumusan organisasi yang berwenang seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pengawas  Pasar Modal (BAPEPAM) sebagai hasil dari tuntutan pemakai laporan keuangan yang berasal dari pihak luar perusahaan. Pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan tidak mempunyai pengetahuan langsung tentang praktik dalam perusahaan, laporan keuangan merupakan satu-satunya media komunikasi antara pihak luar dengan manajemen, karena itu laporan keuangan dari Akuntansi keuangan memerlukan suatu standarisasi bentuk laporan keuangan agar pengguna laporan keuangan dari pihak luar dapat membandingkan berbagai laporan keuangan dari beberapa perusahaan yang berbeda sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan tentang hubungan yang akan diambil dengan perusahaan di masa datang.
Sifat informasi dari Akuntansi Keuangan memerlukan tingkat ketepatan yang tinggi, objektif, dapat diuji kebenarannya, dan juga akurat, karena para pemakainya adalah pihak-pihak dari luar perusahaan yang menggunakan laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan tingkat ketepatan tersebut perusahaan terkadang menggunakan jasa dari pihak ketiga yang bebas dari kepentingan apapun untuk memberikan pendapat tentang laporan keuangan perusahaan, yaitu auditor.
Akuntansi Manajemen
Berbeda dengan Akuntansi Keuangan yang mempunyai fokus laporan pertanggungjawaban dan ringkasan kondisi perusahaan kepada pihak luar perusahaan, laporan keuangan atau hasil olah informasi dari Akuntansi Manajemen mempunyai fokus menyediakan informasi keuangan bagi keperluan pihak internal perusahaan atau manajemen. Akuntansi Manajemen berhubungan dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi para pemakai laporan keuangan yang berada dalam perusahaan (manajemen) sebagai bahan pertimbangan yang mendukung dalam pengambilan keputusan.
Lingkup informasi pada Akuntansi Manajemen cenderung lebih sempit, tidak lagi berfokus pada perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil karena lingkup informasi bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian tertentu dari perusahaan, seperti bagian produksi, bagian pemasaran dan lainnya. Namun kompleksitas lingkup informasi keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi Manajemen ini nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen yang terlibat dalam membuat keputusan.
Dalam fokus informasi, Akuntansi Manajemen cenderung berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang, namun untuk sumber informasi yang akan diolah bisa bervariasi, mulai dari biaya-biaya di masa lalu (historical cost), biaya sekarang(current cost) atau biaya masa datang (future cost).
Untuk Rentang waktu, Akuntansi Manajemen menyediakan rentang waktu yang jauh lebih fleksibel dibandingkan Akuntansi Keuangan, hal ini terjadi karena tuntutan dari manajemen perusahaan yang harus membuat keputusan-keputusan penting dalam waktu yang relatif singkat dan cepat, baik yang bersifat terstruktur, semi-terstruktur, hingga tidak terstruktur. Rentang waktu yang diberikan bisa berupa harian, mingguan, bulanan, atau bahkan hingga periode 10 tahun.
Kriteria bagi informasi Akuntansi Manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, selama itu memberi manfaat bagi pihak manajemen perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun perhitungan. Dalam Akuntansi manajemen, praktik-praktik yang telah terbukti berhasil dan bermanfaat pada suatu perusahaan kebanyakan akan ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain yang kemudian akan menyebar luas dalam dunia industri. Selain itu, pada Akuntansi Manajemen tidak ada organisasi ataupun undang-undang yang mengatur praktik-praktiknya, selama itu bermanfaat untuk manajemen perusahaan maka perusahaan akan terus menggunakan praktik-praktik tersebut.
Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan, baik untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dalam perusahaan selalu menyangkut masa yang akan datang. Maka dari itu Akuntansi Manajemen tidak hanya mengandalkan satu disiplin ilmu saja yaitu akuntansi, namun juga mengambil disiplin ilmu dari manajemen untuk mengatasi dan mengatur sumber daya dan waktu perusahaan, selain itu Akuntansi Manajemen juga menggunakan disiplin ilmu psikologi sosial ketika melakukan estimasi, perkiraan dan peramalan untuk penjualan produk, pengendalian sumber daya manusia. Akuntansi Manajemen sering mengumpulkan informasi-informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan dan bersifat taksiran karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang masa yang akan datang.

SUMBER : http://sijenius.wordpress.com/2013/05/03/perbedaan-akuntansi-keuangan-dan-akuntansi-manajemen/

MENINGKATKAN KUALITAS STRATEGI, PROSES BISNIS, DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. CIPTA SRIGATI LESTARI DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE

MENINGKATKAN KUALITAS STRATEGI, PROSES BISNIS, DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PADA PT. CIPTA SRIGATI LESTARI
DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE


1. Pendahuluan
Pada era informasi seperti saat ini, teknologi dituntut untuk  mempermudah tugas keseharian manusia. Kepentingan manusia yang sangat  beragam membuat banyak celah dalam teknologi yang dapat dikembangkan dan  dieksplorasi. Perkembangan teknologi tidak memiliki batas. Selama manusia memiliki kebutuhan dan masalah maka teknologi akan terus berkembang seiring dengan tuntutan dan kebutuhan manusia tersebut. Peranan teknologi dalam kehidupan sehari hari, sudah menjadi sangat penting dan sudah menjadi kebutuhan utama.
Salah satu alat yang mempermudah tugas keseharian manusia itu adalah smartcard. Smartcard adalah sebuah kartu yang telah ditanami dengan chip terpadu atau dengan microprosesor dan memori. Smartcard mempunyai beberapa jenis sesuai dengan bidang kebutuhannya. Dalam bidang telekomunikasi, smartcard dapat ditemukan pada kartu SIM untuk telepon seluler. Di zaman seperti sekarang ini, sebuah ponsel sudah menjadi kebutuhan utama manusia untuk saling berkomunikasi. Dalam bidang perbankan, smartcard dapat berupa kartu ATM, kartu kredit, atau bentuk uang elektronik. Smartcard di bidang perbankan memudahkan manusia untuk bertransaksi dalam kehidupan sehari hari. Dalam bidang pemerintahan smartcard dapat ditemukan dalam bentuk e-KTP. Untuk keperluan perkantoran, smartcard dapat digunakan untuk kartu akses masuk ke ruangan kantor.
PT. Cipta Srigati Lestari (PT. CSL) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan smart card, yang mencakup pembuatan kartu SIM, ATM, debit, e-toll serta beberapa produk smart card lainnya. Perusahaan tersebut memfasilitasi beberapa aspek produksi smart card, seperti: pembuatan bodi kartu, personifikasi kartu, pembuatan microprocesors (IC Module) hingga packaging kartu. Perusahaan yang awal berdirinya merupakan sebuah perusahaan printing ini kini memproduksi sekitar 2.500.000-3.000.000 buah kartu setiap bulan dan menguasai 40% pangsa pasar lokal di Indonesia. Produksi PT. Cipta Srigati Lestari menaungi pembuatan smart card untuk bidang telekomunikasi, pembayaran, komersil dan pemerintahan.
PT. Cipta Srigati Lestari kini melayani perusahaan-perusahaan telekomunikasi besar Indonesia seperti PT. Natrindo Telepon Selular (Axis), PT. Hutchison CP (Three), PT. XL Axiata, Tbk. (XL), PT. Indosat, Tbk., PT. Telkom Indonesia, Tbk. (Flexi), PT. Telkomsel Indonesia dalam pembuatan kartu SIM. Pada bidang kartu pembayaran (kartu debit dan kredit) PT. Cipta Srigati Lestari melayani perusahaan PT. Bank Mandiri, Tbk., PT. Bank Tabungan Negara (BTN), PT. Bank Mega, Tbk., PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Dan PT. Bank Negara Indonesia (BNI) dalam pembuatan kartu debit/ATM.
Selain memproduksi smartcard untuk beberapa perusahaan , PT. CSL juga mempunyai pesaing dalam bidang pembuatan smartcard baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa perusahaan pesaing PT. CSL di dalam negeri adalah: PT. KSI, PT. Pura Barutama , PT. Wahyu Kartumasindo Internasional (WKI), PT. Damasa, PT. Datacard. Dan beberapa pesaing luar negeri seperti Gemalto, Giesecke & Devrient (G&D), Bluefish, OCS Oberthur. Beberapa permasalahan yang dihadapi PT. CSL adalah adanya perbedaan jangka waktu dari berbagai proyek yang dikerjakan oleh PT. CSL yang membuat PT. CSL menerapkan sistem "prioritas", di mana proyek mana yang jangka waktunya lebih pendek maka proyek tersebut yang akan diselesaikan terlebih dahulu, walaupun ada proyek yang telah lebih dulu dikerjakan. Hal ini menyebabkan terbengkalainya proyek dan penyelesaian yang terburu buru. Permasalahan lainnya, belum adanya sistem informasi yang mampu mengintegrasikan seluruh divisi dalam menjalankan proses produksi smartcard. Seluruh informasi dari proyek produksi smartcard masih disimpan dalam bentuk excel dan informasi mengenai proses produksi hanya dicatat menggunakan memo internal. Hal ini menyebabkan pemantauan status sebuah proyek tidak dapat diketahui secara real-time, dan pengolahan data untuk laporan secara periodik memakan waktu yang cenderung lama. Dengan menganilis strategi sistem dan teknologi informasi PT. CiptaSrigati Lestari diharapkan kemudian tim penulis akan menemukan hal-hal yang dapat dijadikan bahan studi untuk membuat rancangan strategi sistem dan teknologi informasi sebagai usulan untuk digunakan oleh PT. Cipta Srigati Lestari, agar PT Cipta Srigati Lestari dapat terus bersaing di masa mendatang.
2. Pembahasan
Metode analisis yang digunakan adalah metode Enterprise Architecture (EA).
Metode analisis ini menggunakan teori dari Scott A. Bernard yang berdasarkan pada 5 komponen dan 3 threads.
a. Strategic Goals and Initiatives
Komponen ini membahas mengenai Strategic Plan, SWOT Analysis, CONOPS Scenario dan CONOPS diagram, Balanced Scorecard
b. Business Products and Services
Komponen ini membaas mengenai Business Plan, Swim Lane Process Diagram, BusinessProcess / Services Model, Business Process / Product Matrix dan Use Case Narrative & Diagram.
c. Data and Information
Komponen ini membahas mengenai Object State Transition Diagram, Logical Data Model dan Activity / Entity (CRUD) Matrix.
d. Systems and Applications
Komponen ini membahas mengenai System Communication Description dan System Data Flow Diagram.
e. Networks and Infrastructure
Komponen ini hanya membahas mengenai Network Communication Diagram.
f. Security
Komponen ini membahas tentang Security and Privacy Plan, dan Disaster Recovery Plan.
g. Standards
Komponen ini hanya membahas tentang Technology Forecast.
h. Workforce
Komponen ini membahas mengenai Workforce Plan, Organization Chart, dan Knowledge and Skills Profile.

PORTER
Dengan adanya 5 daya pada PT. Cipta Srigati Lestari, dapat diketahui pihak dari luar perusahaan yang mempunyai pengaruh pada PT. Cipta Srigati Lestari berikut dengan bentuk pengaruh yang diberikan. Faktor yang mempengaruhi tersebut yaitu pesaing, pendatang baru, supplier, klien dan produk pengganti/substitusi. Berikut ini adalah pihak -pihak yang mempengaruhi faktor tersebut.
PEST
Faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi yang dapat mempengaruhi perusahaan, di antaranya :
• Politik
Positif: Adanya peraturan-peraturan atau regulasi yang mengatur tentang aktifitas perdagangan yang dilakukan oleh PT. Cipta Srigati Lestari bersama dengan pesaing-pesaingnya sehingga tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran dalam persaingan termasuk kegiatan monopoli.
Negatif: Belum adanya peraturan yang menetetapkan harga jual minimal dari produksi smart card. Sehingga ada beberapa perusahaan yang menjual dengan harga berbeda cukup jauh dengan harga produksi smart card oleh perusahaan luar negeri. Untuk itu, PT. Cipta Srigati Lestari sedang melobi pemerintah untuk meninjau kembali pengadaan peraturan tentang harga jual minimal untuk smart card. Selain itu, kendala dalam pengiriman hasil produksi terkadang ditemui terkait dengan beacukai.
• Ekonomi
Positif: Indonesia sebagai negara berkembang sudah mulai dilirik oleh perusahaan asing untuk berinvestasi. Dengan kepercayaan ini maka tidak sedikit juga perusahaan asing yang mau bekerja sama dengan perusahaan Indonesia.
Negatif: Kurs mata uang asing yang naik-turun sehingga mempengaruhi harga mesin dan bahan baku yang dibutuhkan untuk pembuatan smart card.
• Sosial
Positif: Faktor sosial yang cenderung mendukung pergerakan PT. Cipta Srigati Lestari, yaitu dengan semakin marak dan meningkatnya penggunaan telepon selular di Indonesia maupun di luar negeri. Telepon selular sudah menjadi kebutuhan di masa sekarang ini, termasuk fungsi telepon selular yang semakin mempermudah pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Selain telepon selular, penggunaan perangkat elektronik berupa Tablet PC juga semakin marak. Seperti telepon selular, Tablet PC juga memerlukan smart card agar bisa terhubung dengan jaringan. Semakin maraknya telepon selular dan perangkat elektronik digunakan inilah yang memicu PT. Cipta Srigati Lestari untuk terus meningkatkan kinerjanya. Selain itu, PT. Cipta Srigati Lestari juga membawa manfaat positif bagi masyarakat dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap oleh PT. Cipta Srigati Lestari.

Negatif: Sejauh ini perusahaan PT. Cipta Srigati Lestari tidak memilki dampak negatif kepada faktor sosial.

• Teknologi

Positif: Semakin majunya teknologi dan berbagai macam manfaat yang dimiliki, PT. Cipta Srigati Lestari sudah menggunakan mesinmesin dengan teknologi terkini untuk proses produksinya. Mesinmesin tersebut mampu menunjang kapasitas produksi yang sangat besar, dengan total production line yang dimiliki saat ini sudah mencapai 4 bush, PT. Cipta Srigati Lestari mampu memproduksi smart card hingga sepuluh juta unit per bulannya. Selain itu, adanya transfer teknologi yang terjadi dalam bentuk pengembangan teknologi mesin produksi. Transfer ini didapat dari pekerja pekerja lulusan politeknik yang mempelajari mesin produksi yang ada, untuk kemudian mengembangkan teknologi baru.

Negatif: Untuk proses administrasi dari proses produksi proyek smart card itu sendiri, PT. Cipta Srigati Lestari belum memiliki sistem yang berteknologi canggih untuk dapat mengatur dan mengawasi proses produksi secara terkomputerisasi. Pengaruh postif ini menguntungkan perusahaan dan pekerja, perusahaan diuntungkan karena mampu mengembangkan teknologi produksinya, sedangkan pekerja diuntungkan dengan menjadikan perusahaan sebagai sarana pembelajaran.

SWOT

Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity, Threats) adalah sebuah analisis yang mengidentifikasi faktor eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman. SWOT juga mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan dari perusahaan tersebut. Dengan adanya analisis SWOT, diharapkan perusahaan dapat mengetahui kondisi perusahaan saat ini dan mampu memanfaatkan peluang untuk menghindari ancaman yang ada.





Gambaran jaringan secara umum pada kantor pusat PT. Cipta Srigati Lestari yaitu terdapat beberapa server sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Server tersebut dihubungkan ke user melalui sebuah main switch. User sendiri memiliki berbagai macam koneksi ke dalam jaringannya, ada yang melalui kabel dan wireless. Pada bentuk jaringan ini, belum adanya pembagian jaringan berdasarkan divisi perusahaan, setiap user kurang lebih memiliki kedudukan yang sama dengan user lainnya.

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning atau sering disebut ERP adalah sistem perangkat lunak yang mencakup seluruh perusahaan, biasa digunakan untuk mengatur dan mengkoordinasi seluruh sumber daya, informasi, dan fungsi bisnis dari data store. Sistem ERP berusaha untuk mencakup fungsi dasar dari
enterprise (manufaktur, pergudangan, penyediaan bahan baku, teknologi informasi, akuntansi, dan strategi manajemen). ERP biasa dipakai oleh perusahaan yang bersifaft non-manufacturing, organisasi non-profit, dan pemerintahan. ERP sering salah diartikan dengan sistem back office yang
mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik tidak saling berhubungan secara langsung, ini berbanding terbalik dengan sistem front office seperti e-business dan e-banking yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Ada 5 alasan mengapa suatu perusahaan membutuhkan ERP, yaitu sistem keuangan yang terintegrasi, informasi pesanan pelanggan yang terintegrasi, menstandarisasi dan mempercepat proses manufacturing, mengurangi persediaan, menstadarisasi informasi human resource atau SDM.

3 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis Enterprise Architecture pada PT. Cipta Srigati Lestari maka dapat ditarik beberapa simpulan hal-hal yang menurut kami dapat meningkatkan kinerja perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1.       Integrasi sistem pabrik dengan kantor, untuk memungkinkan pemantauan secara real-time pada proses produksi yang akan dilakukan, sedang berjalan, dan produksi yang akan dilakukan. Hal ini akan memudahkan pihak kantor untuk memantau proses produksi yang terjadi di pabrik.
2.       Peningkatan jumlah hasil produksi dengan menambah production line agar kapasitas produksi meningkat sehingga dapat melayani pasar yang lebih luas.




Sumber: http://thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01279-SI%20Ringkasan001.pdf